| Penulis | : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal |
| Editor | : Farid Assifa |
 |
| Gambar dari Kompas TV |
pimpinan proyek mikrobus, Ahmad Muhtadi menjelaskan, 90 persen mobil mikrobus listrik yang diberi nama Suryawangsa 2 itu merupakan buatan tangan, termasuk bodi mobil.
"Bodi mobil Suryawangsa 2 dibuat dari Galvalum dengan tebal 0,8 mm," jelasnya, Jumat (26/12/2014).
Hanya beberapa onderdil saja, kata Muhtadi, yang dibeli di toko suku cadang, seperti baterai, controller, roda, velg dan suspensi.
Muhtadi menjelaskan, mobil ini masuk kategori kendaraan bermesin hibrid, yakni menggunakan tenaga surya dan baterei.
"Saat mendung menggunakan tenaga baterai, namun jika panas menggunakan tenaga surya. Tingkat efisiensi penyimpangan hingga 20 persen. Makanya kami sebut mobil hibrid karena menggunakan baterai dan tenaga Surya," jelasnya.
Mikrobus listrik berkecepatan hingga 60 kilometer per jam ini menggunakan baterai yang disusun secara seri sebanyak 48 volt. Daya yang dihasilkan 168 ampere dan mampu tahan sampai empat jam.
Mobil Suryawangsa 2 memiliki panjang 350 mm, lebar 1.600 mm dan tinggi 2.200 mm. Dana riset mobil berkapasitas lima penumpang tersebut sebesar Rp 107 juta. Namun jika diproduksi secara masal, biaya per unitnya menjadi Rp 99 juta.
Kepala SMK Muhammadiyah 7, Gondanglegi, Pahri, menjelaskan, pengerjaan Suryawangsa 2 melibatkan 16 orang dari guru dan siswa dengan lima kompetensi keahlian, yaitu teknik kendaraan ringan, teknik sepeda motor, teknik ototronik, teknik instalasi tenaga listrik serta teknik komputer dan jaringan.
Siang tadi, mobil mikrobus Suryawangsa 2 dipamerkan di kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan, Surabaya. Kedatangan Suryawangsa 2 disambut sejumlah pejabat Pemprov Jatim dan pimpinan wilayah ormas Muhammadiyah Jatim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar